Bagaimana pendapat anda jika tiba2 saja teman atau sahabat kita itu menjadi orang yang kita cintai bahkan ingin sekali kita jadikan sebagai pacar kita? Ayo berikan komentar anda....!

Teman yang sudah Anda kenal bertahun-tahun dan sudah bisa disebut sahabat, tiba-tiba saja selalu hadir dalam angan dan mimpi Anda. Begitulah, Anda jatuh cinta pada sahabat Anda sendiri. Tapi apakah hubungan ini akan lancar? Apakah dia merasakan hal sama? Apakah Anda harus menyatakan perasaan?

PRO & KONTRA
Biasanya, kemudian muncul dilema. Anda takut persahabatan yang selama ini sudah terjalin manis bakal berakhir dengan saling membenci. Jadi, apa yang harus dilakukan? Sebelum mengungkapkan isi hati, Anda harus mempertimbangkan sisi pro dan kontra:

Sisi Pro:
* Anda menyukai kepribadiannya. Anda tahu bagaimana perubahan suasana hatinya, apa yang membuatnya bahagia dan apa yang dihindarinya.
* Anda melewati suka dan duka bersama dia. Anda berdua memiliki minat yang sama.
* Anda mengenal orangtuanya dan diterima baik oleh mereka.

Sisi Kontra:
* Karena sudah mengenal perilakunya maka tidak ada lagi hal-hal yang membuat Anda penasaran dan ini dapat menimbulkan rasa bosan.
* Anda mengambil risiko amat besar, yaitu bisa kehilangan persahabatan.
* Anda tidak selalu cocok di segala hal. Sebagai sahabat, hubungan Anda baik-baik saja. Tetapi tidak demikian bila dia menjadi pacar. Anda dapat kehilangan orang yang selalu menjadi pendengar yang baik manakala Anda patah hati.
Lalu siapa yang akan menjadi pendengar setia bila dia yang menjadi topik pembicaraan Anda?

SELALU ADA RISIKO
Nah, dari sisi pro dan kontra yang telah disebutkan, sisi kontra lebih memungkinkan membawa Anda pada kehancuran sebuah persahabatan yang indah. Anda merasa telah mengenalnya dengan baik sebagai sahabat, tetapi sebagai pacar segalanya bisa berubah.

Sementara di sisi lain, ada risiko yang harus dihadapi bila Anda menyatakan dengan terus terang mengenai perasaan Anda. Jangan sepelekan perasaan Anda karena perasaan tersebut dapat muncul bila Anda mencoba menahan dan menyembunyikannya. Duduk dengan tenang, pertimbangkan sisi pro dan kontra, dan jangan lupa, risiko yang mungkin terjadi. Anda tidak akan pernah tahu perasaannya bila Anda tidak pernah mencobanya.

Bila Anda berdua sedekat yang Anda pikir, mengungkapkan perasaan mungkin hanya menimbulkan kejanggalan sementara bila ternyata Anda bertepuk sebelah tangan. Berani mencoba?