“Al Qur’an tulisan tangan ini ditulis oleh Raden Haji Abdul Madjid tahun 1856, “ ujar penjaga stand Festival Batu Tulis yang ditemui disela-sela acara penutupan Festival Sabtu (24/11) sore.

Konon kabarnya, Raden Haji Abdul Madjid yang menulis Al Qur’an adalah salah seorang kerabat Pangeran Koesoemah Soeria Adinata yaitu Bupati Sumedang pada waktu itu. Qur’an tulisan tangan Karya Raden Haji Abdul Madjid selama dua hari Festival mendapat perhatian dari para pengunjung. Ribuan pengunjung baik pelajar maupun masyarakat berbondong–bondong menyangksikan benda bersejarah dan langka tersebut

Tak kalah menariknya dalam dua hari kegiatan Festival benda-benda bersejarah peninggalan zaman kerajaan tempo dulu ikut dipamerkan, seperti keris pedang dan gamelan. Benda bersejarah peninggalan Kerajaan Pajajaran yang berpusat di Bogor, juga dipajang dalam pameran yang berlangsung dua hari itu. Selain dari Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, peserta lainnya yang ikut ambil bagian yaitu dari Kesultanan Kanoman Cirebon Mereka memajangkan benda-benda peninggalan bersejarah pada zaman dahulu

Kegiatan Festival Batutulis tersebut, digelar oleh Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor selama dua hari dipadati ratusan pelajar SD dan SMP dan masyarakat se-Kota Bogor. Mereka datang berbondong-bondong ingin melihat lebih dekat benda-benda bersejarah itu, sekaligus mempelajari sejarah dan cerita dibalik keberadaannya. Antusias pelajar menyaksikan pameran benda-benda bersejarah tersebut cukup tinggi. Mereka melihat satu persatu tiap benda yang dipajang sambil mencatat nama dan sejarahnya.